Informasi |
Galeri |
Transkrip |
Papa Zola & Mama Zila adalah episode ke-10 musim ke-3 dalam seri BoBoiBoy. Episode ini disiarkan di TV3 pada 11 Desember 2014 pukul 5:35 petang.
Plot[]
Sambil giat memainkan permainan video Papa Zola, Gopal mengajak BoBoiBoy untuk datang ke rumahnya dengan telepon yang disepit dengan kepala dan bahu. BoBoiBoy menerima ajakan itu lalu bergegas pergi. Akan tetapi, hajat Gopal untuk bermain permainan video Papa Zola dengan BoBoiBoy tidak kesampaian apabila dia diganggu oleh Hikmat Rotan Membelah Gunung. Ayahnya, Kumar muncul tiba-tiba dengan bengis karena si anak lagi mungkir janji untuk membantu si tua mengemas gudang.
Serik mendengar kata "esok" yang keluar dari mulut anak tunggalnya setiap kali diminta mengemas stor, Kumar menghardik sambil menyeret Gopal ke gudang, lalu dia menyuruh Gopal untuk menyelesaikan pekerjaan mengemas stor pada hari itu juga. Gopal gemuruh melihat betapa bersepahnya barang-barang di dalam gudang. Teriak Kumar kepada anaknya sebelum beredar, dia tidak akan diizinkan bermain video game selama gudang tidak dikemas.
Sementara itu di warung Tok Aba, Tok Aba melafazkan simpati kepada Papa Zola yang disangka hidup sendirian karena setiap pagi sarapan di warungnya, lalu menanyakan di mana istrinya. Dengan bangga Papa Zola membalas bahwa istrinya adalah seorang yang sempurna dalam keterampilan memasak dan menjaga rumah, tetapi nada megah berubah sayu dengan bercerita bahwa istrinya itu telah dilarikan oleh Raksasa Gonohom!
BoBoiBoy dengan bertemankan Ochobot akhirnya tiba di depan pintu rumah Gopal lalu memanggil teman mereka itu. Bapa Gopal menyambut pintu dengan wajah girang lalu membawa mereka pergi ke gudang untuk menemani Gopal bermain "KKBIS 2: Kasi Kemas Bersih Ini Stor Dalam 2 Jam" sebelum bisa bermain permainan video. BoBoiBoy kecewa dan menyalahkan Gopal, tetapi dia tetap menerima tantangan dan menggunakan BoBoiBoy Kuasa Tiga untuk mempercepat kerja mengemas.
Dalam waktu singkat, kerja mengemas tampaknya 99 persen telah siap, tetapi BoBoiBoy terpaksa bergabung kembali karena kehabisan tenaga. Gopal meminta tolong BoBoiBoy untuk menolak sebuah lemari buruk; meskipun lesu dia tetap menolong. Setelah mengalihkan lemari, Ochobot menemukan suatu pintu rahasia di balik lemari yang diakui oleh Gopal tidak pernah terlihat. Tetapi ketika mereka bertiga hendak membuka pintu itu untuk menghubungkan mengemas, Kumar dalam sekejap muncul untuk mencegah mereka dari masuk dan memberi mereka duit upah untuk pergi membeli es kakao.
Dalam perjalanan ke toko Tok Aba, BoBoiBoy dan Gopal berbincang atas perangai ayah Gopal yang biasanya garang. Belum sempat memesan, mereka terdengar tangisan Papa Zola dan pergi menjenguk guru mereka yang sebak mengenang istrinya sambil ditemani Tok Aba. Setelah menyadari kehadiran murid-muridnya, Papa Zola pun berhenti menangis, bangun dan berkata "Kebenaran tidak pernah menangis, kecuali ketika memotong bawang."
Maka Tok Aba pun tolong Papa Zola menceritakan kepada budak-budak tentang apa yang menimpa istrinya. Ini membuat Gopal selaku penggemar setia Papa Zola mengenang masa Papa Zola pertama keluar dari permainan pada musim pertama dahulu. Jadi dia menyimpulkan bahwa istri Papa Zola masih berada di dalam dunia permainan. BoBoiBoy mengusulkan supaya mereka memasuki kembali dunia permainan, tetapi Papa Zola bersikeras mengingatkan bahwa permainan tersebut sudah tidak ada.
Gopal mengingat bahwa permainan berkenaan dirilis pada 15 tahun sebelumnya, yaitu Papa Zola: Kekasih Terang Benderang, yaitu sebuah permainan yang dikhabarkannya tidak pernah dimenangkan oleh siapa pun karena terlalu susah. Menurut riwayat, hanya ada seorang pemain yang telah mencapai tingkat puncak (stage boss), tapi dia tetap kalah karena nyawanya tinggal satu saja. Karena hal itu, permainan itu tidak mendapat sambutan yang hangat dan terpaksa dihentikan, bahkan mungkin tidak seorang pun yang masih menyimpan salinan yang elok. BoBoiBoy bertanya di mana untuk menemukan permainan itu, lalu Gopal bercadangkan untuk mereka pergi ke Toko Game Ah Beng.
BoBoiBoy, Gopal dan Ochobot pergi ke Toko Game Ah Beng & Sons yang terletak di lorong yang sunyi. Tokonya juga serba sunyi, tetapi jelas Gopal, toko itu dahulu meriah. Di situ mereka bertiga disambut oleh seorang pria Cina berkaca mata besar yang memperkenalkan dirnya sebagai tauke toko yang mewarisi toko itu dari ayahnya (yaitu empunya wajah dalam logo toko) yang sudah tua.
Gopal bertanya tentang permainan video Papa Zola: Kekasih Terang Benderang yang keluar 15 tahun lalu, tapi tauke kesalahpahaman apa dan menghardik bahwa tokonya bukan toko antik. Setelah BoBoiBoy menunjukkan gambar Papa Zola, barulah tauke mengerti dan membawa mereka bertiga masuk lalu mengunci pintu dan jendela toko untuk selamat bercerita tentang permainan berkenaan tanpa didengar pelanggan lain. Ochobot mengatakan bahwa di situ tidak ada seorang pelanggan pun, tetapi diancam akan diusir oleh tauke.
Kisah si tauke, permainan Papa Zola: Kekasih Terang Benderang merupakan permainan legendaris yang banyak dihebohkan sewaktu dia masih anak-anak, sehingga banyak orang berbondong-bondong untuk membelinya hinggakan banyak juga yang gagal membelinya, itupun menurut ingatannya yang kuat. Ochobot membidas tauke karena tadi lupa tapi sekarang memori kuat, maka dia diusir dari toko oleh tauke yang sebenarnya tidak suka dibidas. Sambung ceritanya, seminggu kemudian, orang berbondong-bondong lagi tetapi kali ini untuk mengembalikan permainan karena betapa susahnya sehingga tidak ada seorang pun yang dapat memenanginya.
Gopal bertanya bukankah ada seorang yang hampir menang lalu tauke mengiyakannya dan mengeluarkan buku foto dari kabinet untuk menunjukkan foto satu-satunya pemain yang mencapai stage boss - yaitu dengan mengejutkan sekali, tidak lain tidak bukan ayah Gopal sendiri!
Maka Gopal, BoBoiBoy dan Ochobot (bersama Papa Zola) berlomba kembali ke rumah Gopal untuk menanyakan kisah silam tua Gopal dengan permainan Papa Zola: Kekasih Terang Benderang. Maka Kumar dengan berat hati membuka pintu rahasia di gudang untuk membongkar rahasia yang disimpannya selama ini, yaitu pintu ke kamar rahasia penyimpanan koleksi permainan dan souvenir Papa Zola oleh Kumar selama ini! Gopal, BoBoiBoy, Ochobot dan Papa Zola terpesona dan senang melihat segala yang ada di dalam kamar itu.
Kumar sebak mengaku bahwa dia juga seorang kaki permainan dan penggemar setia Papa Zola. Gopal bertanya mengapa dirahasiakan kamar ini sedangkan Gopal sendiri juga sama minat dengan ayahnya. Tegas Kumar, saat dia muda dulu, dia terlalu asyik bermain sampai terbazir banyak waktu yang berharga dalam hidupnya, maka dia tidak ingin anaknya mengikuti jejak langkahnya. Gopal juga sebak berjanji akan kurang bermain permainan video yaitu hanya seminggu dua kali.
Sementara Gopal dan Kumar bersandiwara, BoBoiBoy dan Ochobot akhirnya menemukan apa yang mereka mencari, yaitu kartrid permainan Papa Zola: Kekasih Terang Benderang! Papa Zola pun melekat pada lemari kaca yang menyimpan cartridge itu, meraung akan kesejahteraan istrinya di dalam permainan. Gopal mengisahkan kepada ayahnya apa hal dengan Papa Zola, tapi Kumar berpesan bahwa permainan itu terlalu susah dan tidak pernah dimenangkan. Tanyanya lagi, bagaimanakah caranya untuk masuk ke dalam permainan itu?
Maka BoBoiBoy memanggil Adu Du dan Probe untuk pergi ke rumah Gopal untuk menginstal sistem untuk memasukkan BoBoiBoy, Gopal dan Papa Zola ke dalam permainan berkenaan, masing-masing dikendalikan oleh Ochobot, Adu Du dan Kumar. Setelah memasuki permainan, mereka bertiga beraksi dengan mudah dan bergaya mengalahkan musuh-musuh di sekeliling, lebih-lebih lagi Papa Zola yang menggunakan Rotan Keinsafan dan mendapatkan Tingkatan Kuasa di mana dia menguasai permainan melontarkan Pinggan Mangkuk Berapi.
Adu Du bosan melihat Kumar membolot permainan dan meminta supaya dia bermain sekali. Kumar menyerahkan alat kontrol ke Adu Du, tetapi Adu Du bermain dengan ceroboh sehingga menyebabkan Gopal terjatuh ke dalam lubang dan kehilangan satu nyawa. Hal ini membuat Probe geram dan merebut-rebut alat kontrol dengan Adu Du, membuat Gopal berlari lintang-pukang. Maka Papa Zola dan BoBoiBoy pergi menolong Gopal menepis musuh, BoBoiBoy menggunakan Keris Petir dan Taufan Pembalik untuk menyerang musuh sementara Papa Zola pula menggunakan Tendangan Kacak Berapi. Sayangnya kelalaian pemain sekali lagi membuat Gopal jatuh ke dalam jurang dan hilang satu nyawa lagi.
Papa Zola, BoBoiBoy dan Gopal mendekati akhir stage pertama. Ketika BoBoiBoy pergi mendekati bendera, dia ditimpa oleh batu bergulir dan hilang satu nyawa. Kemudian mereka bertiga bertemu dengan seekor monster raksasa berupa udang karang. Papa Zola menyergah kepada raksasa itu agar mengembalikan "bini kebenaran", maka raksasa itu membalas bahwa mereka harus mengalahkannya sebelum dapat mengembalikan Mama Zila, yaitu nama buah hati Papa Zola.
Setelah puas bertukar kata cacian dan celaan, Papa Zola mengingatkan raksasa itu bahwa dia pernah sampai ke stage terakhir. Hal itu menyadarkan raksasa itu akan "budak hingusan" (yaitu Kumar) yang berhasil sampai ke tingkat itu sampai cemas. Apa-apa pun, raksasa udang tetap menantang Papa Zola dan teman-temannya untuk bertarung di ambang stage terakhir, lalu ia melarikan diri. Papa Zola merasa terkejut, lalu menjerit sekuat hatinya.